Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu proses
yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga
komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua
komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan
dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini
akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat
memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu
maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
- Komponen Ekosistem
Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen
fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain
sebagainya yang berupa medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan.
Menurut Setiadi (1983), komponen biotik dari suatu ekosistem dapat meliputi
senyawa dari elemen inorganik misalnya tanah, air, kalsium, oksigen, karbonat,
fosfat, dan berbagai ikatan senyawa organik. Selain itu, juga ada faktorfaktor
fisik yang terlibat misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari.
Komponen Abiotik
Komponen
biotik terdiri dari :
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau
mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik
dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme
yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme
autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
- Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik
- Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Konsumen secara langsung memakan
organisme langsung pengurai
Pengurai yang
mendapatkan makanan dari pengurai bahan organik dari bangkai
Detitivor yang merupakan pemakan organik atau jaringan yang telah membusuk,
contohnya adalah lintah dan cacing.
Komponen pengurai
Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati). Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983). Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tumbuh-tumbuhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara.
Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati). Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983). Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tumbuh-tumbuhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar